Selasa, 06 Juli 2010

Ragam Hias Batik

Ragam Hias Batik

Oleh: Etik Handayani

Pada hakikatnya, motif (ragam hias) batik tradisional dapat dibedakan menjadi 2 kelompok besar, yaitu motif geometris dan motif nongeometris.

Motif geometris

Motif geometris (ragam hias ilmu ukur), dapat berujud garis-garis, segitiga, segi empat, cêplok, dan sebagainya. Misalnya, meniru anyaman, pilin dan jalinan, meander dan bentuk “T” , swastika dan bentuk kunci, bulatan, cakra, jlamprang dan kawung, segitiga tumpal dan kerangka ceplok ilmu ukur, bintang dan persilangan garis, strip lurus, zigzag dan gelombang, kotak dan belah ketupat dan kerangka dasar ragam hias lereng. Ragam hias yang termasuk motif geometris adalah motif banji, cêplok, kawung, anyaman dan limar, dan garis miring atau parang dan udan liris.


.

Motif nongoemetris

Motif nongoemetris adalah ragam hias yang tidak terikat oleh bentuk-bentuk ilmu ukur dan biasanya tersusun dari ornamen tumbuh-tumbuhan, seperti: motif semen dan buketan-terangbulan, meru, pohon hayat, candi, binatang, burung, garuda, ular atau naga.

Motif semen tersebut dapat digolongkan menjadi 3 macam, antara lain sebagai berikut:

1) Motif yang tersusun dari ornamen tumbuh-tumbuhan, yaitu: bagian bunga atau kuncup dan daun.

2) Motif yang tersusun dari ornamen tumbuh-tumbuhan, binatang atau orang, yaitu: bagian bunga atau kuncup dan daun, serta binatang atau orang.

3) Motif di mana bentuk ornamennya berupa tumbuh-tumbuhan, binatang dan lar-laran atau binatang bersayap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar